Sabtu, 07 April 2018

Untuk Ridzky

KALAU ADA SUKA BERANTEM, KALAU GAK ADA SUKA KANGEN. Pernah denger kata itu gak sih? Biasanya sama keluarga ngalamin kaya gitu. Saya juga pernah rasain itu saat ke mamah dan ke adik ke 2 saya. Kalau ke mamah bukan ke berantem, tapi suka gak mau kalau disuruh dan suka males kalau diomelin hehe kalau sama adik saya yang kedua, sering berantem padahal yang diributin itu hal kecil. Setelah makin berumur, makin ngerti “ngapain sih berantem padahal cuma gitu doang”.
Namanya juga penyesalan ya. Dulu saya bukan orang yang deket sama mamah, karena mamah tipe yang galak tapi sayang, yang bawel tapi ada benernya juga. tahun 2015 mamah dipanggil Sang Pencipta. Gak bisa bayangin saat itu “BENER-BENER GAK ADA YANG BAWEL, GAK ADA YANG MARAH KALAU TIAP PULANG LEBIH DARI 7 MALEM DAN GAK ADA YANG LAIN-LAINNYA.” Ngerasa banget sepi. Sekarang di rumah tinggal ber 4, sama ayah, aa dan caca. Gak ada mamah aja sepi banget, padahal kalau dulu masih ada mamah rumah tuh kaya rame banget. Berarti banget 1 orang gak ada di rumah bisa ngerubah suasana sampe sesepi ini.
KADANG SUKA MIKIR, KENAPA YA ALLAH NGAMBIL MAMAH CEPET BANGET. BELUM JUGA LIAT ANAKNYA LULUS, WISUDA, SAMPE NIKAH ATAU SEKEDAR PARENTING SOAL CUCUNYA NANTI.
Tapi saya baru belajar bersyukur saat tau ada orang yang lebih “sepi” dari saya. RIDZKY. Dia itu temen kelas saya pas kuliah. Gak lama mamah meninggal, ada kabar kalau orangtua Ridzky juga meninggal. Saya kira ibu ATAU bapaknya yang meninggal, tapi saya salah.Ternyata yang meninggal itu adalah Ibu dan bapaknya Ridkzy. SAYA DITINGGAL MAMAH AJA NANGISNYA SEDIHNYA BERLARUT-LARUT, GIMANA INI YANG DITINGGAL 2 ORANGTUA SEKALIGUS. Sempet nanya sama Ridzky kejadiannya gimana. Dan Ridzky mau cerita.
Pernah gak sih kalian denger, biasanya sih denger hal ini kalau lagi ada kajian pendalaman ESQ gitu, kayak kita dibawa buat nangis-nangis gitu dan mikir sesuatu biasanya soal orangtua atau keluarga kita. Saya pernah denger pas ada materi di SMA, motivatornya ngomong dengan kata-katanya gini, “COBA KALIAN BAYANGKAN SAAT KALIAN PULANG KE RUMAH, KALIAN MELIHAT BENDERA KUNING TERPAMPANG DI DEPAN RUMAH KALIAN. KALIAN BINGUNG, SAAT KALIAN MEMASUKI RUMAH, SUDAH BANYAK ORANG YANG BERDOA SEMBARI MENANGIS. KENAPA DI SAYA? SIAPA YANG MENINGGAL?—KALIAN DAPATIN TERNYATA YANG TERBUJUR KAKU DISELIMUTI KAIN BERWARNA COKLAT ITU ADALAH ORANGTUA KALIAN.”
Ridzky tau betul rasanya. Ridzky waktu itu sedang kuliah di Bandung dan dia mendapat kabar dari group smp, saat dia menanyakan ada apa ke kakanya, kaka-kakanya Ridzky tidak berani untuk memberi tahu. Yang penting saat itu, Ridzky harus segera pulang ke Karawang. Dia bingung kenapa semendadak itu, dia bertanya kepada kakanya namun kakanya tidak menjawab. Perasaan Ridzky bingung, dia pun langsung bergegas pulang. Waktu itu Ridzky diantar teman kelas saat kuliah dan teman nongkrong selama kuliah di Bandung. Begitu sampai di Karawang, dia bingung dan kaget sudah ada banyak orang di rumahnya, tidak lama ada mobil ambulance juga menghampiri rumahnya. Dia melihat ada keranda yang diturunkan dari mobil. Dia pun bertanya kepada kakanya dan kakanya tidak juga menjawab hanya menangis. Tidak lama ada mobil ambulance datang lagi ke rumahnya. Ada 2 mobil ambulance datang, Ridzky semakin takut. TERNYATA YANG ADA DI KERANDA ITU ADALAH IBU DAN BAPAKNYA. Saat ibu dan bapak Ridzky terbujur kaku dengan diselimuti kain kafan berwarna putih, Ridzky pun sudah tidak bisa melihat wajah kedua orangtua nya untuk terakhir kali. Hal ini disebabkan karena Ridzky cerita muka dari orangtua nya itu ada yang rusak. Namun Ridzky yakin orangtua nya meninggal dengan keadaan tersenyum menghadap Allah.
Ternyata penyebab meninggal ibu dan bapaknya Ridzky adalah kecelakaan. Kecelakaan itu terjadi di Purwakarta, saya dengar dari Ridzky saat itu ibu dan bapaknya hendak pergi ke suatu tempat. Ibu dan bapaknya Ridzky pergi menggunakan motor. Begitu setia ibunya Ridzky menemani bapaknya. Dan saat itulah takdir keduanya harus menghadap Sang Ilahi. Saat di perjalanan, ada sebuah CONTAINER yang kelebihan muatan posisinya di atas jalan. Kebetulan posisi motor ibu dan bapak Ridzky itu di bawah. Saat CONTAINER melaju dan kelebihan beban, materialnya itu jatuh ke bawah dan mengenai ibu dan bapaknya Ridzky. Saya dengar seperti itu, sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawa keduanya tidak tertolong.
Saya yang mendengar cerita dari Ridzky seketika menangis ingat mamah kembali. Ridkzy juga saat menceritakan hal itu pada saya, matanya sudah berkaca-kaca, ingin menangis tapi saya tahu hal itu dia tahan. Coba kalian bayangkan, kalau kalian di posisi Ridzky. Saya saja yang ditinggalkan mamah sedihnya amat sangat, bagaimana ini seorang anak bungsu laki-laki yang DITINGGAL KEDUA ORANGTUANYA SEKALIGUS DALAM SATU WAKTU. Allah tau mana yang terbaik buat hambanya. Allah gak bakal kasih cobaan diluar batas kemampuan kita. Kita cuma bisa berusaha dan berdoa semaksimal mungkin. Kadang kita masih suka gak bersyukur, saya juga saat ada mamah males ini itu, giliran sudah tidak ada kerasa sekali. Bagaimana perasaan Ridzky yang ditinggal ibu dan bapaknya? Kakaknya sudah menikah. Dan dia tinggal sendiri sekarang. Ridzky cerita kepada saya, dia tipe anak laki-laki yang cukup manja kepada ibu bapaknya dan sekarang dia hanya bisa memendam “kemanjaannya” itu saja.
Kalau saya merasa kangen sama mamah, saya suka menghubungi Ridzky sekedar cerita. Ridzky selalu bilang, “WAJAR SIP KALAU LU KANGEN SAMA NYOKAP, GUE JUGA GITU KO. DOAIN AJA TERUS SIP. JADIIN SEMANGAT JANGAN TERPURUK”. Disitulah definisi bersyukur saya. Ada orang yang lebih merasakan “PAHIT” nya hidup sudah tidak ada ibu dan bapak, tapi masih bisa memotivasi orang lain.
Bersyukurlah kalian yang masih “sempet” dimarahin, diomelin, dicerewetin sama ibu dan bapak kalian. Rasanya saat mamah udah ninggalin keluarga, saya merasa omongan mamah benar. hal yang mamah suka bilang kepada saya atau wejangan jangan ini itu benar adanya. Bersyukur dengan hal kecil bisa membuat kita bisa lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Semangat buat Ridzky. Insyallah Allah tau kenapa hal ini terjadi sama kita ataupun orang lain diluar sana yang sudah tidak mempunyai ibu/bapak. Lebih menjaga keluarga satu sama lain, lebih menghargai waktu menghargai apa yang diucapkan dan LEBIH BERSYUKUR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar